Penanganan Korban Pasca-Banjir Tidak Kalah Penting Dibandingkan Saat Banjir
Editor: Andri Muhamad Sondeng
Pencitraan
diatas diambil pada hari Sabtu, 27 Juli 2011 pukul 14.10 WITA menunjukkan
adanya pergeseran awan kearah timur lokasi bencana banjir di Morowali. Ini
pertanda baik bahwa hujan di kawasan banjir mulai mereda.
Pengamatan
selanjutnya pada pukul 14.48 WITA menunjukkan awan bergerak kearah utara Ibu
Kota Kabupaten Morowali di Bungku Tengah. Sehingga kondisi ini masih belum bisa
menggambarkan apakah hujan lebat akan berkurang di hari-hari kedepannya. Data terkait
pergerakan awan ini perlu dipantau dari waktu ke waktu untuk memprediksi curah
hujan di kawasan bencana banjir di Morowali.
Diketahui
bahwa curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir bandang. Terlebih lagi
jika kawasan hutan di sekitar aliran sungai tidak mampu mem-buffer tingginya curah hujan yang datang
cukup tinggi tersebut.
Setelah
berangsur-angsur pulih, sebaiknya fokus penanganan korban pasca-banjir harus
segera dilakukan. Tindakan gawat-darurat terhadap korban pasca banjir bisa
dikatakan sangat penting.
Pemerintah
daerah harus menjamin ketersediaan logistik pangan antara lain kebutuhan makanan
pokok (seperti beras dan lain-lain), lauk-pauk, air bersih, bahan makanan pokok
tambahan seperti mie instan dan perlengkapan makan lainnya.
Selain
itu logistik sandang juga harus disediakan, antara lain berupa perlengkapan baju,
kaos dan celana anak-anak sampai dewasa, laki-laki dan perempuan, sarung, handuk,
selimut, daster, perangkat lengkap pakaian dalam, seragam sekolah, dan
lain-lain.
Ketersediaan
logistik kesehatan, seperti obat-obatan dan tim medis mutlak dibutuhkan untuk
melakukan upaya pencegahan dan tindakan kuratif terhadap korban banjir dari bahaya
penyakit yang sering muncul pasca banjir.
Selain
itu, ketersediaan posko-posko penanggulangan korban banjir harus segera
dilakukan. Hadirnya posko-posko ini akan membantu upaya penanggulangan korban
pasca banjir.
Pesan
moral yang terbilang penting, untuk masa-masa yang akan datang, sebaiknya
Pemerintah Daerah mengelola kembali tata ruang wilayah-wilayah yang berpotensi
menimbulkan bencana banjir bandang, longsor dan sebagainya, dengan
memperhatikan daya dukung lingkungan.
Mengulas
kembali wilayah-wilayah dengan potensi banjir yang sangat besar di Morowali dapat
dilihat pada peta berikut ini:
Mengkaji
ulang beberapa izin perkebunan dan izin pertambangan perlu dilakukan, karena
faktor-faktor ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Pembukaan lahan-lahan hutan
untuk aktivitas perkebunan berskala besar (sawit) dan lahan pertambangan harus
dikaji ulang, lebih-lebih dikawasan yang berpotensi menimbulkan bencana.
Sudah
saatnya warga dan pemerintah peduli dengan kelestarian lingkungan, alam, dan
bumi tempat kita tinggal. Karena investasi terhadap lingkungan dan alam, tidak
akan menghancurkan bumi, sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi seluruh
ekosistem makhluk hidup. Dan pada akhirnya alam akan menjaga manusia dari
bencana.
Post a Comment