Header Ads

test

CADANGAN MINYAK TIAKA MASIH LEBIH BESAR JIKA DIBANDINGKAN DENGAN CADANGAN MINYAK MEDCO DI DAERAH LAIN DI INDONESIA MAUPUN DI AMERIKA


Oleh: Andri muhamad sondeng, SH,SKM,MPH 

Minggu, 26 Juni 2011: Dibeberapa forum dialog baik oleh masyarakat Bungku Utara maupun masyarakat Mamosalato bersama JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi seringkali pihak perusahaan memberikan rasionalisasi atas minimnya pendanaan bagi masyarakat di sekitar wilayah tambang TIAKA, disebabkan karena kurangnya produksi minyak di Blok ini, jika dibandingkan dengan wilayah lainnya yang dikelola oleh pihak Medco. Seperti yang kita ketahui, informasi tersebut telah membohongi masyarakat Bungku Utara dan Mamosalato dan mencederai rasa keadilan kita sebagai anak daerah di dua wilayah ini. Oleh karena itu untuk memberikan opini pembanding terhadap informasi yang di sampaikan pihak Medco, maka pada kesempatan ini kami menampilkan cadangan minyak yang sebenarnya di miliki Blok TIAKA.

Berikut cadangan Minyak di lapangan Minyak TIAKA dan beberapa wilayah lainnya yang dirilis pada laporan interval pertama tahun 2011 (Source: financial statement, 2011): 


Angka cadangan minyak berdasarkan grafik diatas, menunjukkan cadangan minyak yang terbesar hingga terkecil secara berturut-turut adalah cadangan minyak di Blok TIAKA Morowali (6,2 MMBOE), Blok Amerika (4,4 MMBOE), Blok Tarakan (3,1 MMBOE), Blok Sembakung (1,8 MMBOE), Blok A Aceh (0,9 MMBOE) dan Blok Lematang (0). Berdasarkan data tersebut cadangan minyak di Blok TIAKA masih lebih besar dibandingkan cadangan minyak di Tarakan (Kaltim), bahkan cadangan minyak di Blok Amerika sekalipun. Cadangan minyak tersebut masih akan terus bertambah seiring semakin bertambahnya sumur-sumur baru yang ditemukan melalui kegiatan eksplorasi Minyak di Blok TIAKA. Sebagai catatan di Mamosalato tepatnya dibeberapa lokasi di Kolo-Bawah sering terlihat kegiatan uji seismik yang dilakukan oleh Job Pertamina-Medco untuk kepentingan penyelidikan minyak bumi. Kegiatan tersebut dalam rangka melaksanakan kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber-sumber sumur minyak baru. 

Semoga informasi ini bermanfaat buat kawan-kawan aktivis pemerhati pertambangan di Bungku Utara dan Mamosalato.

18 komentar

Anonim mengatakan...

Kenapa tidak ditampilkan data Medco yang di Sumatra seperti Jene (120 Juta barel), Kaji-Semoga (400 juta barel), trus di Soka, Oman, Libia, dll...
ah sarjana apa sampeyan? lulusnya nyontek ya? Cadangan Tiaka itu seupil bagi Medco... Jangan cuma bandingin ama yang upil-upil juga...

Anonim mengatakan...

SH, SKM, MPH??? <<<---- lulusan apaan sih? gak jelas

Anonim mengatakan...

Numpang komentar buat blog sebelah yang mbahas keuntungan Medco 6.8 trilliun..
Sepertinya LEBAI banget kalo hanya dari Tiaka bisa dapet 6.8 trilliun...
Itu datengnya dari total produksi Medco yang 60,000 barel/hari.. Sementara Tiaka sekarang 1600 barel/hari.. dan Medco cuma 30%.. alias pendapatannya cuman 0.8% dari total yang 6.8 trilliun tadi.. alias 55 Milyar setahun...

angka segitu, mah masih kalah ama bisnis supermarket... jadi jangan muluk2... dan jangan asal NJEPLAK saja dan jadi KOMPOR bekas yang bikin kerusuhan... dasar orang aneh..

Anonim mengatakan...

hahaha...unsur provokasi terlihat sekali. Atau malah wawasan anda yg masih kurang? pake table segala (tidak lengkap pula), pake hak cipta segala (ciptaannya ga sempurna pula). kasian warga disana, terprovokasi karena dibodoh-bodohi orang yang merasa pintar :-)

Anonim mengatakan...

Pak Andi SH, SKM, MPH
Hati-hati kalo anda memfitnah dengan data-data yang tidak valid seperti ini... Salah-salah anda bisa kena batunya.. Siap-siap aja kalo dituntut.. Blog ini bisa jadi bukti di UU ITE lho...

Unknown mengatakan...

anonim..klw upil..kenapa anda tidak angkat kaki dari TIAKA..GILIRAN KAMI rakyat yang mau nutup TIAKA..anda kelabakan..hei anak balita..data itu dirilis oleh MEDCO..anda lupa ya..haaaa...dasar TELAT MIKIR..

Unknown mengatakan...

ANONIM..PENYEBAB KERUSUHAN itu bukan akibat data yang saya publikasikan..tapi KEBOHONGAN anda yang telanjangi..Mana ada maling ngaku maling..hei Maling, kalian telah merampas sumber ekonomi warga nelayan..nelayan yang menderita, kok anda yang mengeluh..haaaa...KAMI TETAP AKAN MELAWAN UNTUK MENUTUP TIAKA..LUPA YA..orang-orang anda datang mengemis minta damai,,kami tolak..anda selain BAJINGAN..anda juga PEMBUNUH..KEMBALIKAN NYAWA KAWAN KAMI..

Unknown mengatakan...

anonim,,plagiat maksud anda..haaa..yang ada kami menelanjangi kebusukan anda..DASAR PENIPU

Unknown mengatakan...

ANONIM..hei anak balita..klw punya data tampilkan disini sebagai pembanding..jangan CUMAN NANGIS AJA...SAKIT YA..HAAAA..DASAR PEMBUNUH

Unknown mengatakan...

ANONIM..fitnah..anda buktikan dong..kami juga punya bukti anda MEMALSUKAN AMDAL..dasar orang-orang pembohong..udah menipu rakyat, sok ngajarin MORAL..ingat anda-anda telah membunuh kawan-kawan kami..anda semua harus bertanggung jawab atas pembunuhan kawan-kawan aktivis/ mahasiswa

Unknown mengatakan...

ANONIM..klw nggak ngerti makanya SEKOLAH ya...atw anda mengelola pertambangan MIGAS..hanya berdasarkan INSTING aja...DASAR PEMBUNUH

Anonim mengatakan...

huehuehue ini lho mas datanya:
http://www.medcoenergi.com/publication.asp?id=400000&cat=14&do=view

silakan didonlot buat referensi grafik anda berikutnya :P ingat data itu adalah reserve, bukan OGIP/IOIP...(mudah-mudahan ngerti huehuehue)
jadi liat aja... silakan bangga dengan reserve tiaka... hore...

Anonim mengatakan...

wah kalo memang ada bukti pemalsuan AMDAL... ya laporkan saja.. tapi rasanya aneh, laporan AMDAL kan sudah ke BPMIGAS & MIGAS, kementrian macem2.. dll... masa mereka nggak ada yang menyadari?

Unknown mengatakan...

@ANONIM: Pernyataan anda itu mirip-mirip NAZARUDIN..haaa...FAKTA Pemalsuan AMDAL ITU ada di masyarakat..mereka mayoritas mengaku tidak pernah menandatangani persetujuan AMDAL..tiba-tiba AMDAL sudah sudah terbit..anda tahu mengapa? lagi-lagi anda tidur ya..UANG akan membeli KEKUASAAAN..Masyarakat tidak mungkin bisa membeli KEKUASAAN..karena kami tidak memiliki uang seperti anda-anda..terkait BPMIGAS..BPMIGAS tidak pernah turun ke masyarakat untuk melakukan evaluasi COMDEV..padahal mereka sendiri membuat pedoman tentang pengawasan COMDEV..lucu-lucu...inilah PEMERINTAH PUSAT yang seperti TELETUBBIES..Presidennya pun TELETUBBIES..apalagi anda-anda..anda itu BAJINGAN KAPITALIS..dan PEMBUNUH-PEMBUNUH..

Unknown mengatakan...

@ANONIM: DATA RESERVE..ha-ha..anda udah lulus TOEFL nggak..ngaku-ngaku pintar sendiri...hei bung..yang punya kewajiban membuktikan apakah perusahaan benar atau salah itu "obligation" pihak perusahaan..ini terkait "akuntabilitas" dan "transparansi"..PEMERINTAH aja dimintai pertanggung jawaban dan transparansi..anda memang telah menipu warga nelayan dan rakyat indonesia..pantasan aja harga saham anda naik di IDX..anda menampilkan informasi yang bohong..harusnya anda malu bung..INFO TERKAIT PERUSAHAAN AJA PALSU..GIMANA dengan PERIJINAN-NYA YA..LIFTING MINYAK-NYA..AFE dan WP&B nya ya...WAHH semua PALSU JUGA..PANTASAN MEDCO ENERGI DIHABISI WARGA..TERNYATA TUKANG TIPU JUGA..sungguh mengerikan WATAK anda ya BUNG..semuanya SERBA PALSU..

Anonim mengatakan...

betul sekali boz yang anda sampekan, jadi perusahaan oil & gas benar-benar BODOH jika menampilkan data reserve di website resminya sebagai laporan resmi ke pihak external jika ternyata datanya salah. Karena perusahaan pasti punya share holder yang bisa liat, alhasil pasti akan mengurangi nilai saham mereka..

Jadi kalo yang data itu salah, i dont know... :) tapi saya nggak yakin tuh...

beda halnya dengan data yang anda tampilkan, apakah bener ada data report yang jadi referensi? ah saya juga sangat nggak yakin...

god knows whos the liar..

Andri Sondeng mengatakan...

Andi@ lanjudkan perjuanganmu... jangan kau jadikan peluru yang bersarang di dadamu sebagai sandungan..
namun jadikanlah hal itu sebagai cambuk untuk lebih keras lagi untuk menyuarakan keadialan.... ALLAHHU AKBAR... ALLAHHU AKBAR... ALLAHHU AKBAR...

Kami akan selalu mendukungmu...

Anonim mengatakan...

Kami dari masyarakat sangat berharap Andri memang benar menyuarakan suara hati masyarakat Morowali.

Kalau dilihat Andri sangat fokus sekali dengan Inco dan Medco. Cobalah Andri juga membuka kebobrokan perusahaan lain dan juga kebobrokan dari politisi dan pengusaha di Morowali yang juga merugikan rakyat.

Jangan sampai dendam Andri membuat kami yang lain lupa untuk diperjuangkan.

Selamat berjuang Andri